وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّـٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ لِيَوۡمٖ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ ٤٢
Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) menyangka Allah lalai akan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang zalim; sesungguhnya Ia hanya melambatkan balasan mereka hingga ke suatu hari yang padanya terbeliak kaku pemandangan mereka, (kerana gerun gementar melihat keadaan yang berlaku).
Wa qad makaroo makrahum wa ‘indal laahi makruhum wa in kaana makruhum litazoola minhul jibaal.وَقَدۡ مَكَرُوۡا مَكۡرَهُمۡ وَعِنۡدَ اللّٰهِ مَكۡرُهُمۡؕ وَاِنۡ كَانَ مَكۡرُهُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡهُ الۡجِبَالُ ٤٦
Percaya kepada kitab Allah ialah rukun iman yang ketiga. Allah telah menyatakan dalam kitabNya yang Dia tidak sesekali lalai dengan perbuatan kemungkaran di muka bumi, bahawa apa yang berlaku itu sudah pasti ada pembalasannya.
My daughter who is wise beyond her age told me - Mommy, everything has been planned by Allah and He is the BEST planner.
Masya Allah. Kalau kita perhatikan apa yang sedang berlaku - sedikit demi sedikit Allah bukakan mata dan nurani dunia untuk sedar dari tipu daya mereka, mungkin itulah dalam perancangan dan kehendak Allah.
Sumber: Pinterest |
Mungkin kita rasa sakit hati dan sakit mental tengok kekejaman yang bermaharajalela dan kutuk sekeras-kerasnya apa yang berlaku. Kita mungkin rasa tak berdaya nak buat apa-apa. Inilah bahagian ujian kita - untuk terus beriman dan percaya kepada Allah dan kitab Al-Quran walau apapun sandiwara dunia sekarang. Subhanallah.
To those who feel helpless at this situation, what can you do to counter this feeling?
قُل لِّعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ سِرًّۭا وَعَلَانِيَةًۭ مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌۭ لَّا بَيْعٌۭ فِيهِ وَلَا خِلَـٰلٌ ٣١
Tell My believing servants to establish prayer and donate from what We have provided for them—openly and secretly—before the arrival of a Day in which there will be no ransom or friendly connections.
Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang beriman hendaklah mereka mendirikan sembahyang dan mendermakan dari apa yang kami kurniakan kepada mereka, sama ada dengan merahsiakan pemberiannya itu atau dengan terbuka; sebelum datangnya hari yang tidak ada jual beli padanya, dan tidak ada sahabat handai (yang dapat memberikan pertolongan).